MAKALAH “Kitab Sunan Ibn Majah”

Posted by at 0 komentar
MAKALAH
“Kitab Sunan Ibn Majah”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kitab Hadits II
Dosen Pengampu : Dr. Kasman, M.Fil



NAMA KELOMPOK:
1. Fadilatus Sahriyati U20162015
2. M. Qawwiyul Ibad U20162027
3. Alhida Nur Azizah U20162031


PRODI ILMU HADITS
FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER
April, 2018

DAFTAR ISI
Cover i
Daftar Isi ii

1. Bab 1 (Pendahuluan)
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2

2. Bab II (Pembahasan)
2.1 Biografi Ibnu Majah 3
2.2 Nama kitab Ibn Majah 3
2.3 Keistimewaan Kitab Sunan Ibn Majah 4
2.4 Ziyadat Abi Al-Hasan Al-Qaththan 5
2.5 Syarat Ibn Majah dalam menyusun kitab Sunannya 6
2.6 Manhaj Ibn Majah dalam menyusun kitab sunannya 6
2.7 Kitab Syarah Sunan Ibn Majah 7

3 Bab III (Penutup)
3.1 Kesimpulan 9
Daftar Pustaka 11

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hadits merupakan sumber ajaran Islam yang kedua setelah Al-Qur’an. Keberadaannya dalam ajaran Islam merupakan penjelas terhadap apa yang ada didalam al-Qur’an. Peranan hadits semakin penting jika didalam al-Qur’an tidak ditemukan suatu ketetapan, maka hadits dapat dijadikan dasar hukum dalam dalil-dalil keagamaan. Disamping itu, hadits diamalkan da diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian hadits mempunyai peranan yang sangat penting didalam islam.
Hadis-hadis ini telah dikumpulkan dan dibukukan pada abad kedua, dari sinilah mulai banyak bertebaran kitab-kitab hadis. Dan para ulama’ juga berlomba-lomba menuliskan kitab-kitab hadis. Dan diantara kitab-kitab hadis yang banyak tersebut, ulama’ sepakat menyisihkan 6 kitab yang dijadikan sebagai acuan yang sering kita kenal sebagai kutub as-sittah.
Penting rasanya untuk mengetahui bagaimana kitab-kitab yang 6 tersebut dan diantara kitab yang 6 tersebut, kitab Sunan Ibnu Majah menjadi salah satu bagiannya. Dan dalam makalah ini kami membahas bagaimana isi dan pembahasan yang ada di sunan Ibnu Majah.



1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Biografi singkat Ibn Majah?
2. Bagaimana nama kitab Ibn Majah?
3. Apa saja keistimewaan kitab Sunan Ibn Majah?
4. Apa yang dimaksud dengan Ziyadat Abi Al-Hasan Al-Qaththan?
5. Bagaimana Syarat Ibn Majah dalam menyusun kitab Sunannya?
6. Bagaimana Manhaj Ibn Majah dalam menyusun kitab sunannya?
7. Apa saja kitab Syarah Sunan Ibn Majah?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah singkat kehidupan Ibn Majah.
2. Untuk mengetahui nama kitab Ibn Majah.
3. Untuk mengetahui keistimewaan kitab Sunan Ibn Majah.
4. Untuk mengetahui dimaksud dengan Ziyadat Abi Al-Hasan Al-Qaththan.
5. Untuk mengetahui Syarat Ibn Majah dalam menyusun kitab Sunannya.
6. Untuk mengetahui Manhaj Ibn Majah dalam menyusun kitab sunannya.
7. Untuk mengetahui kitab Syarah Sunan Ibn Majah.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biografi singkat Ibnu Majah
Ibnu Majah nama lengkapnya ialah Abu Abdullah Muhammad Ibnu Yazid Ibnu Majjah Alhafiz, beliau dikenal dengan Ibnu Majah Al-Qazwini, dan dilahirkan pada 209 H. Tidak dicantumkan pada tahun dan usia berapa beliau mulai mempelajari hadits. Ali bin Muhamad al-Tanafasi (wafat 233 H) adalah guru beliau yang pertama. Ini berarti bahwa beliau mulai belajar hadits sebelum 233 H.  
Sebagaimana halnya para muhaditsin dalam pencarian hadis-hadis pasti memerlukan perantauan ilmiyah. Sama seperti para muhaditsin lain, Imam Ibnu Majah juga berkeliling di beberapa negeri, untuk menemui dan berguru hadis kepada para Ulama’ hadis. Diantara negeri-negeri yang dijelajahi oleh Imam Ibnu Majah ialah seperti Basrah, Kufah, Baghdad, Syam, Mesir dan Hijaz. 
Di perantauan beliau bertemu dengan murid-murid Imam Malik dan Al-Laits bin Sa’id, Sufyan Ats-Tsaury, Abu Bakar Syaibah dan lain-lain. Selain berguru beliau juga memiliki beberapa murid diantaranya; Ibnu Syibawaih, Muhammad bin Isa As-Shafar, Ishaq bin Muhamad, Ali bin Ibrahim, bin Salamah al-Qathan, Ahmad bin ibrahim, Sulaiman bin Yazid, dan lain-lain. Yang kemudian beliau wafat pada hari selasa, bulan Ramadhan, tahun 273 H (887 M).
Memperhatikan pada sejumlah guru dan orang yang meriwayatkan hadits kepada Ibn Majah, maupin para murid yang meriwayatkan hadits darinya, dapat dipahami bahwa beliau adalah ulama besar yang cukup tinggi kapasitas intelektualnya.
2.2 Nama Kitab Ibnu Majah
Imam Ibnu Majah memiliki beberapa karya diantaranya adalah At-Tawarikh dan As-Sunan yang kemudian dikenal dengan nama Sunan Ibnu Majah. Kitab ini meliputi 32 kitab, 1500 bab dan 4000 hadis namun di dalam kitab ini terdapat banyak hadis dhaif, dan tidak sedikit pula terdapat hadis munkar di dalamnya. 
Pada periode terakhir, kitab tersebut menjadi buku keenam yang terkenal dan disebut Al-Kutub Ash-Sittah. Ini tidak berarti bahwa semua hadits yang dimuat didalam keenam kitab tersebut adalah shahih. Ia hanya memberikan indikasi bahwa sebagian besar dari hadits-hadits tersebut adalah shahih dengan pengecualian Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang hanya memuat hadits-hadits Shahih. 
Namun ada yang memberi nama kitab ini dengan nama “Sunan”. Hal ini didasarkan pada perkataan Ibn Majah “Aku menunjukkan kitab Sunan ini ke Abu Zur’ah dan ia menelitinya.” Karena perkataan beliau, kitab ini terkenal dilkalangan para ulama dengan nama “Sunan Ibnu Majah.” 
Namun ada juga sebagian ulama yang menyebutnya “Musnad” karena kebanyakan hadits-hadits didalamnya Muttashil marfu’. Tetapi sebutan ini tampaknya dimaksudkan untuk mensifati terhadap jenis-jenis hadits yang didalamnya.
Munurut Ibnu Hajar al-Asqalani ke-6 adalah Sunan Ad-Darimi, karena Sunan Ibnu Majah menuliskan hadis yang diriwayatkan oleh Rijal yang muttahimun bi al-kadzbi.
2.3 Ziyadat Abi al-Hasan al-Qhaththan
Abu al-Hasan al-Qhaththan ialah salah satu murid Ibnu Majah. Terkadang Abu al-Hasan al-Qhaththan menambahkan periwayatan selain dari Ibnu Majah hal itulah yang dinamakan ziyadah. Ketika di dalam sanad terdapat rawi yang bukan gurunya Ibnu Majah berarti itu adalah gurunya al-Qhaththan hal yang demikian juga disebut ziyadah.
Ditemukan beberapa ziyadat diberbagai redaksi yang bermacam-macam dengan lafadz, ‘berkata Abu Hasan’, ‘berkata al-Qhaththan’, ‘berkata Abu Hasan bin Salamah’, ‘berkata Abu Hasan al-Qhaththan’ dan lain-lainya.
Jumlah ziyadat yang ada di dalam kitab Sunan Ibnu Majah adalah 44, diantaranya terdapat di bab Thaharah sebanyak 25 ziyadat, dan di dalam muqaddimah sebanyak 9 ziyadat, kemudian di bab Shalat sebanyak 3 ziyadat, dan 2 ziyadat pada bab zuhud.
Abu hasan meriwayatkan lebih banyak ziyadat yang dari Abi Hatim al-Razi, sebanyak 22 hadis, dari Ibrahim bin Nase yang meriwayatkan 7 hadis dan Hazim bin Yahya 3 hadis.
Pembahasan ziyadat ini dengan salah satu dari dua perkara dibawah ini:
1. Yang lebih unggul sumbernya menggunakan lafadz ‘berkata Abu Hasan’, ‘berkata al-Qhaththan’, ‘berkata Abu Hasan bin Salamah’, ‘berkata Abu Hasan al-Qhaththan’ dan lain-lainya.
2. Periwayat yang mengawali sanad tersebut bukan guru ibnu Majah, baik mutlak seperti Ja’far bin Ahmad bin Umar, Ibrahim bin Nasr, atau seorang rawi yang dibawa hadisnya oleh Ibnu Majah seperti Abi Yahya al-Za’farani, maupun Ibnu Majah yang tidak meriwayatkan dalam kitab sunannya, tapi meriwayatkan di kitab lainnya seperti Abi Hatim al-Razi. 
2.3 Keistimewaan Kitab Sunan Ibnu Majah
Kitab Sunan Ibnu Majah ini memilki beberapa keistimewaan, antara lain:
1. Unggul dalam cara pengemasannya yaitu dapat mempermudah seseorang untuk mencari hadis.
2. Sub bab didalamnya bagus, redaksinya singkat dan padat.
3. Terdapat hadis-hadis Zawaid/ Ziyadah atas hadis-hadis di kutub al-khomsah artinya ada hadis-hadis yang tidak diriwayatkan oleh kutub al-khomsah.
4. Terdapat Zawaid atas hadis-hadis yang ada di kutub al-khomsah.
5. Susunannya yang baik dan ringkas tanpa pengulangan hadis yang sama kecuali sekiranya ia dianggap penting oleh pengarang.
6. Tidak ada hadis yang mauquf dan maqthu’.
7. Shidiq Hasan berkata dalam kitab al-Hittah “Tidak ada kutub As-Sittah yang menyerupai seperti kitab Sunan Ibnu Majah ini, karena beliau menjaga sekali adanya pengulangan hadis-hadis, walaupun itu hanya sebagian kecil saja.”
8. Al-Hafiz al-Muzy berpendapat bahwa hadis-hadis gharib yang terdapat dalam Sunan ini, kebanyakan adalah Dhaif. Karena itulah para ulama’ mutaqaddimin dan muta’akhirin mengkategorikan “standar kitab-kitab hadis” ada lima yaitu; Sahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Jami’u Tirmidhi dan Sunan Nasa’i. Akan tetapi sebagian kaum Muta’akhirin menggabungkan sunan Ibnu Majah sebagai kitab hadis standar ke-6, karena dianggap bahwa sunan Ibnu Majah ini banyak faedah dalam hal fikih. 

2.4 Persyaratan Ibnu Majah didalam Kitabnya
Sebenarnya Ibnu Majah tidak menjelaskan persyaratan didalam kitabnya, akan tetapi para ulama yang menetapkan persyaratan melalui metode yang terdapat didalam kitab ini. 
Apapun persyaratan beliau mengenai rijal yaitu beliau menggunakan thabaqat pertama dan kedua dari pembagian thabaqat al-ruwat kecuali banyak dari yang keluarkan oleh perawi dari thabaqat ketiga dan keempat.
Sebagian dari penjelasan tentang syarat Ibnu Majah di dalam rijalnya, diurutkan dari yang paling dhaif. Berkata Ibnu Malaqqan, “adapun sunan abi abdillah ibn Majah tidak saya ketahui syarat dalam menyusun sitab Sunannya, dan kitab ini lebih banyak dhoifnya daripada kitab hadis yang empat dan di dalamnya Maudhu’.
Ibnu Hajar berkata “jumlah hadis dhaif kiatab an-Nasa’i lebih sedikit setelah kitab Shohihain dan rijalnya adalah Majruh, selanjutnya yang mendekati dari itu adalah sunan Abi Dawud dan tirmidzi dan yang terakhir adalah kitab sunan Ibnu Majah.
Hadits didalam kitab Sunan Ibnu Majah dibagi menjadi enam jenis,yaitub :
Hadits Shahih yang juga diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim atau salah satu darinya.
Hadits Shahih ataupun Hasan yang diriwayatkan juga oleh kitab sunan lainnya.
Hadits Shahih ataupun Hasan yang hanya diriwayatkan oleh imam Ibnu Majah saja.
Hadits dhaif yang ringan.
Hadits dhaif yang sangat dhaif
Hadits maudhu’ atau hadits yang bathil. 
Jadi dialam kitab Sunan Ibnu Majah ini tidak hanya sekedar memuat hadits-hadits shahih saja,melainkan hadits-hadits hasan,dhaif bahkan maudhu’ juga dimuat didalam kitabnya. Tentunya orang yang ingin menggunakan dalil dari kitab ini harus diteliti terlebih dahulu agar mengetahui status hadits yang ingin dijadikan dalil. 
2.5 Manhaj Ibnu Majah
Adapun manhaj atau metode yang digunakan oleh Imam Ibnu Majah didalam menyusun kitabnya, antara lain yaitu : 
1. Dalam menyusun Sunannya, Ibnu Majah sama dengan al-Nasa’i, yaitu menurut tertib sistematika fiqih. Ia menyusun menjadi beberapa kitab dan bab. Sunan ini terdiri dari 32 kitab dan 1500 bab, jumlah hadisnya sebanyak 4.000 buah. 
2. Dalam menggunakan metode tahwîl, Ibn Mâjah meisyaratkan kepada dua periwayat atau lebih ketika bertemu satu guru dengan kata-kata: قالا, قالا 
3. Dalam menggunakan huruf athaf, Ibn Mâjah biasanya tidakmenjelaskan pemilik lafal hadis yang diriwayatkan. Tetapi terkadang menjelaskannya dengan ungkapan: al-lafdz li fulan, hâdza hadîts fulan, qâla fulân fi hadîtsihi, atau zâda fîhi fulân.
4. Dalam persoalan shîghat al-tahammul wa al-âdâ’, biasanya Ibn Mâjah menggunakan shîghat haddatsanâ, bukan akhbaranâ.
5. mengkhususkan hadits-hadits hukum (ahkam) yang disusun dengan bab-bab kemudian disusul dengan bab-bab seperti zuhud,tafsir dan semisalnya. Didalam kitabnya juga tidak ada hadits mursal yang tidak jelas perawinya. 
2.6 Kitab Syarah Sunan Ibn Majah
1. Al-I’lam bi Sunnatihi Alaihi As-Salam, karya al-Hafidz ‘Ala’ uddin Mughlathoy bin Qolijh wafat 762 H.
2. Mishbahu Az-Zujajah ‘ala Sunan Ibn Majah, karya Al-Hafidz Jalaluddin As-Suyuti wafat 911 H.
3. Kifayatul Hujah ‘ala Ibni Majah, karya Abi Hasan Bin Abi al-Hadi As-Sandi wafat 1136 H.
4. Injahu al-Haajah, Abdul Ghani Ad-Dahlawi wafat 1282 H.
5. Miftah al-Haajah, Muhammad bin Abdillah Banjabiy Hazarwiy wafat 1315 H.
6. Maa Tad’u ilaihi al-Haajah ‘ala Sunan Ibn Majah, Syamsu ad-Din Abi Ridho Muhammad bin Hasan Az-Zabidiy As-Syafi’i.
7. Mishbahu az-Zujajah fi Zawaidi  Ibni Majah, Ahmad bin Abi Bakr al-Bushiri wafat 840 H.
8. Zawaid ‘ala al-Kutub al-Khomsah, Nuruddin bin Hajar al-Haisami wafat 807 H.
9. Al-Mujarad fii Asma’i Rijaal Kitab Sunan Abi Abdillah bin Maajah kulluhum sawaa min Akhroja lahu Minhu fii Ahad As-shohihain, Muhammad bin Ahmad bin Usman adz-Dzahabiy wafat 748 H.
10. Maa Tamsyi ilaihi Al-Haajah ‘ala Sunan Ibn Majah, Imam Abi Hafsh ‘Umar bin ‘Ali asy-Syahiir wafat 804 H. 










BAB III
PENUTUP
Keseimpulan
Ibnu Majah nama lengkapnya ialah Abu Abdullah Muhammad Ibnu Yazid Ibnu Majjah Alhafiz, beliau dikenal dengan Ibnu Majah Al-Qazwini, dan dilahirkan pada 209 H. Tidak dicantumkan pada tahun dan usia berapa beliau mulai mempelajari hadits. Ali bin Muhamad al-Tanafasi (wafat 233 H) adalah guru beliau yang pertama. Ini berarti bahwa beliau mulai belajar hadits sebelum 233 H .
Imam Ibnu Majah memiliki beberapa karya diantaranya adalah At-Tawarikh dan As-Sunan yang kemudian dikenal dengan nama Sunan Ibnu Majah. Kitab ini meliputi 32 kitab, 1500 bab dan 4000 hadis namun di dalam kitab ini terdapat banyak hadis dhaif, dan tidak sedikit pula terdapat hadis munkar di dalamnya.
Abu al-Hasan al-Qhaththan ialah salah satu murid Ibnu Majah. Terkadang Abu al-Hasan al-Qhaththan menambahkan periwayatan selain dari Ibnu Majah hal itulah yang dinamakan ziyadah. Ketika di dalam sanad terdapat rawi yang bukan gurunya Ibnu Majah berarti itu adalah gurunya al-Qhaththan hal yang demikian juga disebut ziyadah.
Kitab Sunan Ibnu Majah ini memilki beberapa keistimewaan, antara lain:
1. Unggul dalam cara pengemasannya yaitu dapat mempermudah seseorang untuk mencari hadis.
2. Sub bab didalamnya bagus, redaksinya singkat dan padat.
3. Terdapat hadis-hadis Zawaid/ Ziyadah atas hadis-hadis di kutub al-khomsah artinya ada hadis-hadis yang tidak diriwayatkan oleh kutub al-khomsah.




Sebenarnya Ibnu Majah tidak menjelaskan persyaratan didalam kitabnya, akan tetapi para ulama yang menetapkan persyaratan melalui metode yang terdapat didalam kitab ini. Diantaranya yaitu, mengkhususkan hadits-hadits hukum (ahkam) yang disusun dengan bab-bab kemudian disusul dengan bab-bab seperti zuhud,tafsir dan semisalnya. Didalam kitabnya juga tidak ada hadits mursal yang tidak jelas perawinya
Salah satu kitab yang mensyarahi kitab Sunan Ibn Majah ialah kitab Al-Mujarad fii Asma’i Rijaal Kitab Sunan Abi Abdillah bin Maajah kulluhum sawaa min Akhroja lahu Minhu fii Ahad As-shohihain, karya Muhammad bin Ahmad bin Usman adz-Dzahabiy wafat 748 H.
















DAFTAR PUSTAKA

Al-Hafidz Abi Abdillah Muhammad Yazid al-Qozroiniy. 2005. Sunan Ibn Majah jilid 1. Kairo: Darl Hadits
Arifin, Zainul.2013.Studi Kitab Hadits.Surabaya : Al-Muna.pdf
Hasan, Mustofa.2012.Ilmu Hadits.Bandung : CV Pustaka Setia.
Musthafa, Muhammad.1996.Metodologi Kritik Hadits.Bandung : Pustaka Hidayah.
Nur al-Din.2008.al-Madkhal ila’ Sunan al-Imam Ibn Majah.


tags :

0 Komentar untuk "MAKALAH “Kitab Sunan Ibn Majah”"

Back to Top