MAKALAH
“Kitab Musnad Imam Ishaaq B. Rahawaih”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kitab Hadits I
Dosen Pengampu : Dr.H. Kasman, M.Fil.I
NAMA
KELOMPOK:
1. Fadilatus
Sahriyati U20162015
2. Iklima
Nur Ailma U20162027
3. Siti
Holida U20162029
PRODI
ILMU HADITS
FAKULTAS
USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER
Desember,
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur tetap terpanjatkan kepada
Allah SWT. Atas semua karunianya, khususnya pada kesempatan ini untuk dapat
menyelesaikan Makalah Studi Kitab Hadits I kami yang berjudul “Kitab Musnad Imam Ishaq B. Rahawaih”
yang sederhana ini, dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Rasulullah
SAW, dan kepada guru-guru kami yang telah membimbing kami dengan penuh
kesabaran dan keikhlasan, khusunya kepada dosen
Dr. Kasman, M.Fil. yang sudah membimbing kami dalam
proses pembuatan makalah
ini. Tidak lupa pula teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam proses pembuatan Makalah
Studi Kitab Hadits I kami semoga Allah
mencatatnya sebagai ibadah, makalah
ini memang jauh dari sempurna, oleh karena itu mohon saran dan kritikan apabila
terjadi kesalahan. Dan Akhirnya, kami hanya bisa berharap mudah-mudahan usaha
ini menjadi awal yang baik dan berakhir dengan baik pula, dan semoga apa yang
kamu tulis ini dapat bermanfaat bagi kami sebagai penulis dan para pembaca.
Semoga selalu mendapat ridho Allah, amin yarabbal’alamin.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................. ii
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................... 2
BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1 Biografi Imam Ishaq B. Rahawaih.......................................................... 3
2.2 Nama kitab dan penisbatannya kepada Ishaq......................................... 4
2.3 Urgensi Kitab Musnad............................................................................ 5
2.4 Sumber pengambilan hadits.................................................................... 6
2.5 Manhaj Ishaq dalam menyusun kitab musnad..........................................
BAB 3 : PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................
3.2 Daftar Pustaka...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Menurut etimologi,
musnad berarti “sesuatu yang disandarkan” sehingga disini dipahami bahwa kitab
musnad merupakan kumpulan hadits yang semuanya tersusun dengan sebuah sandaran
tertentu. Sedangkan menurut terminologinya, kitab musnad adalah sebuah kitab
hadits yang disusun berdasarkan nama perawi pertama.
Secara umum,
bentuk penulisan dalam kitab musnad susunannya menyerupai bentuk
koleksi-koleksi milik sahabat, tidak dilengkapi
indeks sehingga menyulitkan penggunanya.
Dalam makalah kami
akan menjelaskan tentang kitab musnad Imam Ishaq B. Rahawaih.
2.1 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
biografi Singkat Imam Ishaq B. Rahawaih?
2.
Apa
nama kitab dan bagaimana penisbatannya kepada imam Ishaq?
3.
Apa
urgensi kitab musnad ini?
4.
Bagaimana
sumber pengambilan haditsnya?
5.
Bagaimana
manhaj Ishaq dalam menyusun kitab musnad?
2.3 Tujuan Penulisan
1.
Melatih
diri dalam pembuatan karya ilmiah.
2.
Menambah
ilmu dan wawasan tentang kitab Musnad Imam Ishaq B. Rahawaih.
3.
Memenuhi
tugas mata kuliah Studi Kitab Hadits I.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Biografi Imam Ishaq B. Rahawaih
Beliau adalah al-haafidh al-faqiih Iahaq bin Ibrahim bin
Makhlad bin Ibrahim bin ‘Abdillah bin Mathar bin ‘Ubaidillah bin Ghaalib bin
Al-Warits bin ‘Ubaidillah bin ‘Athiyyah bin Murrah bin Ka’ab bin Hammam bin
Asad bin Murrah bin ‘Amr bin Handhalah bin Malik bin Zaid Manat bin Tamim.
Kun-yah beliau adalah
Abu Ya’qub, namun lebih dikenal dengan nama Ibnu Raahawaih. Adapun Rahawaih
merupakan laqab ayahnya yang bernama Abu Hasan Ibrahim. Laqab tersebut
diberikan karena beliau lahir dikota makkah. ‘jalan’ dalam bahasa persia adalah
raah dan waih bermakna menemukan. Jadi seakan-akan beliau [ ayah
Ibnu Rahawaih] ditemukan dijalan. Beliau dilahirkan pada tahun 163
Hijriyah.
Pencarian ilmu beliau, beliau mendengar riwayat di negrinya dari
sejumlah ulama. Kemudian beliau melakukan perjalanan menuntut ilmu pada tahun
184 H menuju ‘Iraaq, Hijaaz, yaman, dan Syam. Di negri-negri tersebut beliau
mengambil ilmu dari sejumlah pembesar ulama di masanya diantaranya;
a.
Al-Fudlail
bin ‘Iyadl
b.
Jarir
bin ‘Abdil-hamid Ar-Raziy
c.
Sufyan
bin ‘Uyainah
d.
‘Abdurrahman
bin Mahdiy
e.
‘Abdullah
bin wahb
f.
Al-Walid
bin Muslim
g.
Waki’
bin Al-Jarah
h.
Yahya
bin Sa’id Al-Qaththan
i.
Sulaiman
bin Harb
j.
Dan masih
banyak yang lain
Beliau adalah seorang imam masyhur yang tersebut dari kalangan
penduduk marwi, satu tempat di daerah Naisabur. Seseorang yang diikuti
perkataan dan ijtihad-nya. Beliau datang ke kota Baghdad beberapa kali, dan
menjadi jajaran huffadh dan orang terpandang , dihormati disana.
Kemudian beliau kembali ke Khurasan dan menetap di Naisabur hingga wafat, dan
ilmu beliau banyak tersebar dikalangan penduduk Khurasan. Kitab-kitab yang di
tulis beliau diantaranya;
1.
Al-Musnad
2.
Kitabut-Tafsir
3.
Kitabul-‘Ilm
Abu Nu’aim Al-Ashbahaniy
berkata dalm kitabnya hilyatul-auliya’; dan diantara mereka adalah sang imam
dan pemimpin yang masyhur akan hafalan, kefaqihan, dan ilmu; yaitu ishaq bin
ibrahim al-handaliy, sahabat dekat imam yang agung lagi dihormati, ahmad bin
hanbal, dan rekan imam tecinta muhammad bin idris Asy-syafi’iy. Ishaq adalah
seorang pengobar atsar dan penghancur ahluz-zaigh wal-bida’ [ orang-orang
yang menyimpang serta berbuat kebid’ahan ]. Beliau wafat di Naisabur tahun 238
H, tanggal 14 Sya’ban dalam usia 75 tahun.
2.2 Nama kitab dan penisbatannya kepada Ishaq
Musnad Abu
Ya’qub Ishaq bin Ibrahim al-Handloi yang lebih dikenal dengan Ibnu Rahawaih,
dijelaskan bahwa penisbatan penulisan Imam Ishaq terhadap musnadnya lebih
masyhur, daripada dikatakan bahwa musnad
ini hanya merupakan kumpulan-kumpulan kesimpulan milik Imam Ishaq atas
dasar bahwa beliau memiliki musnad yang dijelaskan kepada orang-orang banyak.
Dimana Imam Ishaq merupakan orang yang dikagumi kekuatan hafalannya[1].
Ibn Khuzaimah berkata bahwa jika saja Imam Ishaq berada pada kalangan tabi’in,
niscaya mereka akan mengakui hafalan,ilmu dan kefaqihannya.
Ada ulama yang berpendapat yaitu
Abdullah bin Muhammad Syarawih, beliau merupakan periwayat musnad Ishaq B.
Rahawaih, beliau berkata bahwa imam Ishaq tidak pernah mengulang shadits
siapapun saat mendengar periwayatannya, beliau juga takjub akan hal itu. Dalam
hal ini mungkin ibnu Syarawih tidak meriwayatkan hadits dari musnad Imam Ishaq.
Adapun mengenai penisbatan kitab
musnad ini terhadap pengarangnya yaitu : karena adanya pernyataan atas nama
buku atau kitab kepadanya[2],
adanya pernyataan sanad yang bersambung dengan riwayat musnad didalam jalan
permulaannya, dan dari beberapa sanad dari jalan gurunya yang disandarkan
kepadanya diawali dengan juz yang menjelaskan tentang keutamaan,pengumpulan
keterangan tentang para perawi.
2.3
Urgensi Kitab Musnad Imam Ishaq B. Rahawaih
Kitab Musnad ini
merupakan milik seorang imam besar, yaitu seorang muhaddits yang memang
dijuluki dengan amirul mu’minin. Beliau juga masyhur dengan sebutan ahli fiqh
dan hadits di Khurasan. Beliau adalah Imam Ishaq B. Rahawaih yang merupakan
imam besar yang penting dan memiliki posisi yang agung menurut seluruh umat
Islam. Bahkan beliau juga memiliki
pemikiran atau pandangan yang tidak kalah dengan para muhaddits yang
lain.
Kitab musnad Imam Ishaq B.
Rahawaih sangat urgen karena kitab ini dianggap sebagai rujukan pokok dari pada
kitab qutubus sittah selain kitab Ibnu Majjah. Jadi, substansi semua kitab
qutubus sittah berinduk pada kitab musnad Imam Ishaq B. Rahawaih.
2.4
Sumber Pengambilan Haditsnya
Imam
Ishaq B. Rahawaih meriwayatkan hadits dari Jabir bin Abdul Hamid ar-Razy,
Ismail bin Umaiyah, Sufyan bin Uyainah, Waki’ bin Jarrah, Waqiyah bin al-Walid,
Abdurrahman bin Human, An-Nadhar bin Syumail dan yang lainnya. [3]
Sedangkan
hadits-haditsnya diriwayatkan oleh Muhammad bin Ismail, Al-Bukhari, Muslim bin
Hajjaj an-Naisabury, Ahmad bin Salamah dan yang lainnya.
Abu Dawud berkata,
“Ibnu Rahawaih mendikte kamu 11.000 hadits dari hapalannya, kemudian
diulangi lagi mendikte itu persis sama dengan yang telah didiktekan
sebelumnya,tanpa bertambah satu huruf dan berkurang satu huruf.”
2.5
Manhaj Kitab Musnad Imam Ishaq B. Rahawaih
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Beliau adalah al-haafidh al-faqiih Iahaq bin Ibrahim bin
Makhlad bin Ibrahim bin ‘Abdillah bin Mathar bin ‘Ubaidillah bin Ghaalib bin
Al-Warits bin ‘Ubaidillah bin ‘Athiyyah bin Murrah bin Ka’ab bin Hammam bin
Asad bin Murrah bin ‘Amr bin Handhalah bin Malik bin Zaid Manat bin Tamim.
Musnad Abu Ya’qub
Ishaq bin Ibrahim al-Handloi yang lebih dikenal dengan Ibnu Rahawaih,
dijelaskan bahwa penisbatan penulisan Imam Ishaq terhadap musnadnya lebih
masyhur, daripada dikatakan bahwa musnad
ini hanya merupakan kumpulan-kumpulan kesimpulan milik Imam Ishaq atas
dasar bahwa beliau memiliki musnad yang dijelaskan kepada orang-orang banyak.
Dimana Imam Ishaq merupakan orang yang dikagumi kekuatan hafalannya
Kitab musnad Imam Ishaq B.
Rahawaih sangat urgen karena kitab ini dianggap sebagai rujukan pokok dari pada
kitab qutubus sittah selain kitab Ibnu Majjah. Jadi, substansi semua kitab
qutubus sittah berinduk pada kitab musnad Imam Ishaq B. Rahawaih.
Imam
Ishaq B. Rahawaih meriwayatkan hadits dari Jabir bin Abdul Hamid ar-Razy,
Ismail bin Umaiyah, Sufyan bin Uyainah, Waki’ bin Jarrah, Waqiyah bin al-Walid,
Abdurrahman bin Human, An-Nadhar bin Syumail dan yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Ghofur Abdul Haqq
Husein.imam ishaq ibnu rohawaih wa kitabuhul musnad.Madinah :
Maktabatul Iman.
[1] Dr Abdul Ghofur Abdul Haqq Husein,imam
ishaq ibnu rohawaih wa kitabuhul musnad,Maktabatul Iman,Madinah Hal 235.

0 Komentar untuk "MAKALAH “Kitab Musnad Imam Ishaaq B. Rahawaih”"