katanya
malam itu langit sedang berpesta
mereka bertanya, ada apa di angkasa
malam itu langit sedang berpesta
mereka bertanya, ada apa di angkasa
tak ada lidah menjawabnya
hanya terucap lantunan puja
'oh tuhan, engkaulah yang maha kuasa'
'oh allah, engkaulah yang maha indah'
hanya terucap lantunan puja
'oh tuhan, engkaulah yang maha kuasa'
'oh allah, engkaulah yang maha indah'
katanya
siapapun yang menyaksikannya
akan lupa dengan kesibukan dunianya
siapapun yang menyaksikannya
akan lupa dengan kesibukan dunianya
ada yang berkata
'tuhan sedang berbahagia'
ada yang merapal mantra
'hu allah, hu allah, hu allah . . .'
'tuhan sedang berbahagia'
ada yang merapal mantra
'hu allah, hu allah, hu allah . . .'
esok hari, mereka kesana kemari
bercerita pada tetangga kanan dan kiri
sebagian masih mencari-cari
jawaban, nyata atau hanya mimpi
bercerita pada tetangga kanan dan kiri
sebagian masih mencari-cari
jawaban, nyata atau hanya mimpi
setelah banyak bertanya
dan sibuk berkata-kata
ditemukanlah tanda-tanda
mereka tak lagi bertanya
dan berhenti berkata-kata
dan sibuk berkata-kata
ditemukanlah tanda-tanda
mereka tak lagi bertanya
dan berhenti berkata-kata
– Fu’
Gunung
Malang, 25 November 2017
0 Komentar untuk "Puisi : KA-TA-NYA"