MAKALAH KITAB "ATH-THABAQAT AL-KUBRA"

Posted by at 1 komentar
MAKALAH
KITAB ATH-THABAQAT AL-KUBRA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Rijal Al-Hadits
Yang dibimbing oleh Siti Qurrotul Aini, Lc. M. Hum 



Disusun oleh:
Shofiatul Qolbi                (U20162011)
Arifatus Soleha                (U20162012)
Fadilatus Sahriyati           (U20162015)
Umi Latifatun Nihayah    (U20162018)
                     Laili Qurratu Aini       (U20162032)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
FAKULTAS USHULUDDIN,ADAB DAN HUMANIORA
PRODI ILMU HADITS
TAHUN AJARAN 2017/2018


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya , yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Rijal Al-Hadits  “Ath-Thabaqat Al-Kubra” dengan baik. 
Dalam penulisan makalah ini kami berterima kasih kepada :
1. Siti Qurratul Aini, Lc. M. Hum, selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Rijal Al-Hadits semester 4.
2. Kepada teman-teman program study Ilmu Hadits yang telah membantu dalam hal sarana prasarana juga dukungan motifasi dalam menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari dalam setiap penulisan tiada kata sempurna, kami mohon kritik dan saran dalam hasil karya ini agar kami dapat lebih baik lagi menulis karya ilmiah kedepannnnya.




                                                                         Jember,23 Maret 2018

                                                                                    Penulis 

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menekuni dan mempelajari Ilmu hadits, tentunya kita tidak boleh hanya sekedar mengetahui ilmu hadits secara umum saja. Mengingat kita adalah orang-orang yang memang belajar dalam bidang ilmu hadits. Ilmu hadits memiliki banyak cabang ilmu, hal ini dikarenakan Hadits merupakan sumber ajaran kedua setelah Al-Qur’an. Sedangkan dalam hadits sendiri memiliki kualitas masing-masing seperti hadits shahih,hasan dan dha’if.
Mungkin saat ini memang kita sudah tidak usah repot-repot meneliti hadits karna sudah banyak tersedia kitab-kitab hadits yang berbentuk kitab ataupun berbentuk aplikasi sehingga memudahkan kita dalam mencari hadits. Namun sebagai seorang pelajar tentunya kita harus tau rentetan dari perkembangan ilmu hadits terutama kitab-kitab hadits. Kita juga harus bisa mengaplikasikan ilmu-ilmu yang sudah kita pelajari mengingat bahwa pada zaman dahulu terdapat banyak-banyak hadits palsu. Untuk itu menjadi tuntutan bagi kita belajar mengenai ilmu Rijalul hadits, dimana ilmu ini merupakan ilmu yang mempelajari tentang biografi dan sifat-sifat dari para perawi hadits, yang dari ilmu tersebut kita dapat mengetahui mana perawi yang periwayatannya ditolak dan mana perawi hadits yang periwayatannya diterima.
Saat ini sudah banyak kitab-kitab Rijalul hadits, dalam makalah kami akan memaparkan salah satu Kitab rijalul hadits lebih tepatnya yaitu Kitab Ath-Thabaqat al-Kubra karangan Abu Abdillah Muhammad bin Sa’ad.




1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi dan garis besar bahasan kitab Ath-Thabaqat al-Kubra?
2. Bagaimana metode dan sistematika kitab Ath-Thabaqat al-Kubra?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan kitab Ath-Thabaqat al-Kubra?
4. Seperti apa contohnya?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui biografi dan garis besar bahasan kitab Ath-Thabaqat al-Kubra.
2. Untuk mengetahui metode dan sistematika kitab Ath-Thabaqat al-Kubra
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan kitab Ath-Thabaqat al-Kubra
4. Untuk mengetahui contohnya



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biografi Singkat dan Garis Besar Bahasan Kitab Ath-Thabaqat Al-Kubra
Kitab ini dikarang oleh Muhammad bin Sa’ad bin Mani’ Abu Abdillah Al-Bashri Al-Hasyimi, namun beliau lebih dikenal dengan nama Ibnu Sa’ad. Beliau dilahirkan di kota Basrah pada tahun 168 H dan dibesarkan di kota itu pula, sampai beliau melakukan perjalanan ke Madinah, Kufah dan Baghdad untuk melakukan perjalanan mencari ilmu. Kemudian beliau menetap di Baghdad dan tinggal bersama gurunya yaitu Muhammad bin Umar Al-Waqidi. Selain belajar kepada Al-Waqidi, beliau juga banyak mengambil ilmu dari ulama’-ulama’ yang hidup pada masanya sehingga banyak orang yang memandang beliau sebagai pakar ilmu dalam bidang hadits, fiqh dan lainnya. Setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang dalam mencari ilmu, akhirnya beliau menghembuskan nafas terakhirnya di kota Baghdad pada hari Ahad tanggal 4 Jumadil Akhir 230 H.
Diantara ulama’ yang menjadi guru beliau adalah: Ahmad bin Abdillah Al-Kufi, Hajjaj bin Muhammad, Abdur Rahman bin Mahdi, Abdul Aziz bin Abdullah, Al-Waqidi, Ahmad bin Muhammad bin Al-Walid, Ishaq bin Abi Israil Al-Maruzi, Sa’ad bin Ibrahim, Sufyan bin Uyaynah Al-Kufi, Syu’aib bin Harb dan lain-lain. Sedangkan murid-murid beliau adalah: Al-Harits bin Muhammad bin Abi Usamah, Husain bin Muhammad bin Abdur Rahman, Abu Bakar Abdillah bin Muhammad bin Ubaid, Ahmad bin Ubaid dan lain-lain. Sedangkan karya-karya beliau adalah: Tarikh, Thabaqat Al-Kubra, Ath-Thabaqat Ash-Shagir dan Qasidah Al-Halwaniyah fi Iftikhar Al-Qahthaniyaini. 
Kitab Ath-Thabaqat Al-Kubra ini merupakan kitab pertama yang membahas tentang rijal hadits. Didalamnya dibahas tentang sejarah Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan tabi’in secara terperinci, sehingga banyak ulama’ yang menukil pendapat beliau dan dijadikan sebagai rujukan utama. Pembahasan dalam kitab ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu pembahasan pertama meliputi sejarah Rasulullah SAW, para sahabat dan tabi’in. Sedangkan pada pembahasan kedua menceritakan secara khusus sejarah dari golongan wanita. 
Adapun mengenai kemunculan kitab ini, sangat berkaitan erat dengan masa pengumpulan hadits. Sejalan dengan hal itu, maka ilmu tentang pengkajian perowi hadits yang berkaitan dengan asal-usul mereka, nasab mereka, tempat tinggal mereka sangatlah dibutuhkan. 
Dalam menyusun karyanya, Ibn Sa’ad banyak menyandarkan kepada karya-karya Al-Waqidi. Namun ia tidak lupa menyaring riwayat yang datang gurunya tersebut dan menguatkan dengan riwayat gurunya yang lain, semisal dari Hisyam bin Muhammad bin Al-Sa’ib Al-Kalbi, seorang sejarawan yang ahli dalam nasab. Sehingga ia tidak menelan mentah-mentah riwayat yang berasal dari Al-Waqidi. 
Kitab Ath-Thabaqat Al-Kubra diriwayatkan melalui murid-muridnya. Pada bagian awal kitab ini, tidak ada pengantar dari Ibn Sa’ad sebagai pengarangnya, akan tetapi sebelum masuk pembahasan pertama dimulai dengan rangkaian sanad riwayat Ath-Thabaqat Al-Kubra.
2.2 Metode dan Sistematika Kitab Ath-Thabaqat Al-Kubra
Kitab ini merupakan Kitab Rijal yang terdiri dari 8 jilid. Jilid pertama didalamnya memuat pembahasan tentang muqaddimah dari pentahqiq (Muhammad Abdul Qadir), serta sekilas tentang biografi dari muallif sendiri (Ibnu Sa’ad) yang kemudian disusul dengan penjelasan singkat tentang kitab ini dan manhaj yang digunakan oleh pentahqiq kitab ini dalam menyusunnya, serta penjelasan khusus tentang sejarah Rasulullah SAW, yang meliputi: penyebutan sejarah para nabi terdahulu yang mempunyai garis keturunan sampai pada Rasulullah SAW, penyebutan nama para nabi dan nasabnya, penyebutan nasab Rasulullah SAW hingga sampai pada Nabi Adam, Penyebutan nasab dari garis ibu Rasulullah (Aminah) dan lain-lain. 
Pada jilid kedua, didalamnya memuat tentang penyempurna sejarah Rasulullah SAW yang ada dalam jilid pertama, yang meliputi: penyebutan sejumlah penyerangan Rasulullah dan yang menyerang Rasulullah, penyebutan sejarah sahabat yang berfatwa di Madinah, sahabat yang mengumpulkan Al-Qur’an dimasa Rasulullah, orang yang berfatwa di Madinah setelah sahabat, dan seterusnya. Pada jilid ketiga, didalamnya memuat penyebutan sejarah para sahabat yang mengikuti perang Badar dari kalangan Muhajirin dan Anshar, dan juga penyebutan 12 pemimpin laki-laki dari kaum Anshar. Pada jilid keempat, didalamnya memuat penyebutan sejarah para sahabat yang tidak ikut perang Badar dari kalangan Muhajirin dan Anshar dan penyebutan sahabat yang masuk islam sebelum penaklukkan kota Mekah. 
Pada jilid kelima, didalamnya memuat penyebutan sejarah para tabi’in yang berasal dari Madinah. Pada jilid keenam, didalamnya memuat penyebutan sejarah sahabat yang tinggal di Mekah, Thaif, Yaman, Yamamh, Kufah. Pada jilid ketujuh, didalamnya memuat penyebutan sejarah para sahabat yang tinggal di Bashrah, Mesir dan Syam. Para Fuqaha’ dan para Muhaddits yang tinggal di Baghdad dan Khurasan dan lain-lain. Dan yang terakhir adalah pembahasan khusus tentang para sahabat wanita. 
Adapun metode yang digunakan oleh Ibn Sa’ad dalam menyusun kitabnya adalah beliau mengumpulkan para rawi sesuai dengan masanya dan tempat tinggalnya. Karena itu, beliau mulainya dengan Rasulullah SAW kemudian para sahabat dan kemudian para tabi’in. Akan tetapi, terkadang ditempat lain beliau mengumpulkan sahabat dengan tabi’in. Dan beliau juga menyebutkan orang-orang yang berada di Madinah, Mekah, Thaif, Yaman, Syam, Kufah dan Bashrah (sesuai dengan tempat tinggalnya). Beliau juga menyebutkan nasab para rawi dari sisi ayah dan ibunya. Selain itu, dalam menyusun kitabnya beliau menggunakan metode ahli hadits seperti اخبرنا  dan lain-lain. Beliau memaksukkan orang-orang yang pernah meriwayatkan hadits mulai dari masa Rasulullah SAW sampai orang yang berada pada masanya.
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Kitab Ath-Thabaqat Al-Kubra
Kelebihannya:
1. Merupakan karya awal yang merintis data biografi periwayat hadits, yang kemudian dilanjutkan oleh ulama’ sesudahnya.
2. Menggunakan sistem sanad sehingga penyandaran riwayatnya jelas
3. Biografi periwayat diklasifikasikan dalam berbagai thabaqat, sehingga memudahkan untuk mengetahui generasi satu dengan generasi yang lainnya.
4. Dalam menyusun dan menulis kitabnya, ibnu Sa’ad menggunakan metode deskriptif-analisis.
Kekurangannya:
1. Tidak mencakup semua biografi sahabat Nabi SAW, artinya kita tidak bisa menemukan biografi Sahabat Nabi sebanyak yang ada pada kitab yang secara khusus membahas tentang biografi Sahabat Nabi SAW.
2. Sering terjadi pengulangan
3. Tidak semua biografi sahabat Nabi itu ditulis secara lengkap, terkadang yang ada hanyalah sebuah nama dan nasabnya saja tanpa ada riwayat yang mendukung tentang persahabatannya dengan Nabi SAW. 
4. Susunannya tidak secara alfabetis sehingga menyulitkan kita untuk mencari biografi sahabat dengan cepat.


2.4 Contohnya 
الجزء السادس
تَسْمِيَةُ مَنْ نَزَلَ مَكَّةَ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم 
1477- أَبُو سَبْرَةَ بْنُ أَبِي رُهْمِ
بْنِ عَبْدِ الْعُزَّى بن أبي قيس بن عبد بن نصر بْنِ مَالِكِ بْنِ حِسْلِ بْنِ عَامِرِ بْنِ لؤي. وأمه برة بنت عبد المطلب بن هاشم بن عبد مناف بن قصي.
قَالَ محمد بن عمر: لا نعلم أحدًا من المهاجرين من أهل بدر رجع إلى مكة.
يعني بَعْدَ وَفَاةِ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فنزلها غير أبي سبرة فإنه رجع إلى مكة بَعْدَ وَفَاةِ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فَنَزَلَهَا فَكَرِهَ ذَلِكَ لَهُ الْمُسْلِمُونَ. وَوَلَدُهُ يُنْكِرُونَ ذَلِكَ وَيَدْفَعُونَهُ أَنْ يَكُونَ رَجَعَ إِلَى مَكَّةَ فَنَزَلَهَا بَعْدَ أَنْ هاجر منها ويغضبون من ذكر ذلك. وَتُوُفِّيَ أَبُو سَبْرَةَ بْنُ أَبِي رُهْمٍ فِي خِلافَةِ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ. رَضِيَ اللَّهُ عنه.  


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kitab ini dikarang oleh Muhammad bin Sa’ad bin Mani’ Abu Abdillah Al-Bashri Al-Hasyimi, namun beliau lebih dikenal dengan nama Ibnu Sa’ad. Beliau dilahirkan di kota Basrah pada tahun 168 H dan dibesarkan di kota itu pula, sampai beliau melakukan perjalanan ke Madinah, Kufah dan Baghdad untuk melakukan perjalanan mencari ilmu. Kemudian beliau menetap di Baghdad dan tinggal bersama gurunya yaitu Muhammad bin Umar Al-Waqidi. Selain belajar kepada Al-Waqidi, beliau juga banyak mengambil ilmu dari ulama’-ulama’ yang hidup pada masanya sehingga banyak orang yang memandang beliau sebagai pakar ilmu dalam bidang hadits, fiqh dan lainnya. Setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang dalam mencari ilmu, akhirnya beliau menghembuskan nafas terakhirnya di kota Baghdad pada hari Ahad tanggal 4 Jumadil Akhir 230 H.
Kelebihannya, Merupakan karya awal yang merintis data biografi periwayat hadits, yang kemudian dilanjutkan oleh ulama’ sesudahnya. Menggunakan sistem sanad sehingga penyandaran riwayatnya jelas. Biografi periwayat diklasifikasikan dalam berbagai thabaqat, sehingga memudahkan untuk mengetahui generasi satu dengan generasi yang lainnya. Dalam menyusun dan menulis kitabnya, ibnu Sa’ad menggunakan metode deskriptif-analisis.
Kekurangannya, Tidak mencakup semua biografi sahabat Nabi SAW, artinya kita tidak bisa menemukan biografi Sahabat Nabi sebanyak yang ada pada kitab yang secara khusus membahas tentang biografi Sahabat Nabi SAW. Sering terjadi pengulangan. Tidak semua biografi sahabat Nabi itu ditulis secara lengkap, terkadang yang ada hanyalah sebuah nama dan nasabnya saja tanpa ada riwayat yang mendukung tentang persahabatannya dengan Nabi SAW.


DAFTAR PUSTAKA
Ibnu Sa’ad, Ath-Thabaqat Al-Kubra, (Bairut:2012.Dar Al-Kutub Al-Alamiyah)juz 1 dan 6
Ahmad Lutfi Antonio,Klasifikasi Sahabat Nabi:Telaah pemikiran Ibn Sa’ad dalam kitab Ath-Thabaqat Al-Kubra,(Jurusan Tafsir Hadits Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta: 2004).
Mahmud Al-Thohan,Dasar-Dasar Ilmu Takhrij,(Semarang:1995,Dinas Utama).


tags :

1 Komentar untuk "MAKALAH KITAB "ATH-THABAQAT AL-KUBRA""

Back to Top